Tumor Rahang Penyebab Gejala Jenis dan Penanganannya
Tumor Rahang Penyebab Pemicu terciptanya tumor rahang belum tahu dengan cara tepat. Tetapi, keadaan ini diperhitungkan lebih beresiko berlangsung jika ada penyakit sindrom Gorlin atau yang disebutkan nevoid basal cell carcinoma syndrome (NBCCS).
NBCCS adalah abnormalitas genetik yang mengakibatkan badan penderitanya alami abnormalitas organ dan tulang rangka dan lebih rawan diserang beberapa macam tumor, terhitung tumor pada rahang dan kanker kulit karsinoma sel basal. Tumor Rahang Penyebab
Bermacam tanda-tanda itu akan membuat penderitanya susah bicara, kunyah, dan menelan makanan. Tumor rahang yang tidak selekasnya diatasi bisa menyebabkan gigi tergeser atau bahkan juga lepas dan mengakibatkan kerusakan serius pada rahang. Tumor Rahang Penyebab
Tipe-Jenis Tumor Rahang
Tumor rahang ada yang memiliki sifat jinak atau garang, dan macamnya berbagai macam, diantaranya:
1. Ameloblastoma
Ameloblastoma adalah tipe tumor rahang jinak yang tumbuh perlahan-lahan di rahang atas sisi belakang. Walau memiliki sifat jinak, tumor ini kadang bisa juga tumbuh cepat dan menebar ke hidung, rongga mata, dan tengkorak kepala.
Pada beberapa masalah, ameloblastoma tidak memunculkan tanda-tanda apa saja. Bila tampil tanda-tanda, umumnya berbentuk tonjolan di seputar rahang, sakit gigi, dan sakit rahang.
Bila dibiarkan terus tanpa ada penyembuhan dalam waktu yang lama, tumor bisa beralih menjadi garang dan menebar ke kelenjar getah bening atau paru-paru.
2. Odontoma
Odontoma adalah tipe tumor rahang jinak yang berawal di rahang atas dan umumnya mulai teridentifikasi pada umur remaja. Keadaan ini jarang-jarang memunculkan tanda-tanda, tetapi bisa mengakibatkan perkembangan gigi terusik.
Tumor odontoma bisa seperti gigi normal atau berbentuk tonjolan besar atau kecil yang tidak teratur.
3. Keratosis odontogenik
Kerastosis odontogenik adalah tumor jinak yang ada di rahang bawah, dekat gigi geraham sisi belakang. Tumor rahang tipe ini terbanyak dirasakan oleh pasien NBCCS.
Perkembangan tumor ini condong lamban, tetapi bisa menghancurkan susunan rahang dan gigi, bahkan juga beresiko tampil kembali sesudah dioperasi dan diobati.