Mengenal Vaksin Tifoid, Manfaat dan Jadwal Pemberiannya
Mengenal Vaksin Tifoid Demam tifoid bisa memunculkan tanda-tanda demam, kecapekan, sakit di kepala, pengurangan selera makan, dan masalah pencernaan, seperti diare, sakit di perut, dan mual dan muntah. Bila tidak diobati, penyakit demam tifoid bisa memunculkan kompleksitas serius, seperti perdarahan aliran cerna, meningitis, pneumonia, delirium, serta kematian.
Di Indonesia, angka peristiwa penyakit demam tifoid masih lumayan tinggi dengan prediksi ada minimal 600 ribu masalah tiap tahunnya. Oleh karenanya, cara penjagaan penyakit demam tifoid perlu dikerjakan. Triknya dengan jaga kebersihan lingkungan dan sanitasi dan memperoleh vaksin tifoid. Mengenal Vaksin Tifoid
Siapakah yang Disarankan Mendapatkan Vaksin Tifoid?
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mereferensikan vaksin tifoid untuk diberi pada anak umur dua tahun dan diulangi tiap tiga tahun sampai anak berumur 18 tahun. Mengenal Vaksin Tifoid
Vaksin ini memakai kuman Salmonella typhi yang telah dimatikan, selanjutnya diberi lewat suntikan lewat otot. Tipe vaksin ini diberi pada beberapa anak berumur di atas
dua tahun dan orang dewasa dengan jumlah pemberian sekitar 1 kali suntikan tiap tiga tahun.
Vaksin ini dibuat dari kuman Salmonella typhi hidup yang telah dilumpuhkan